Selasa, 3 Oktober 2023, telah berlangsung sosialisasi peluang beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Federasi Rusia untuk program S2 dan S3. Acara ini diselenggarakan melalui platform daring atau zoom meeting dan dihadiri oleh Adi Nuryanto, Selaku Atase Pendidikan KBRI Moskow, dan Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, Ketua PBNU Bidang Pendidikan. Selain itu, hadir pula para penerima beasiswa yang telah meraih prestasi akademik di berbagai universitas Rusia, seperti Aji Halim dari Penza State University, Amy Maulana dari Volgograd State University, dan Iqbalullah Azam Ramadhan dari Kazan Federal University.
Adi Nuryanto, Atase Pendidikan KBRI Moskow, menjelaskan bahwa Pemerintah Rusia secara rutin memberikan beasiswa kepada masyarakat Indonesia untuk menempuh studi di Rusia. Beasiswa ini, meskipun bersifat parsial, mencakup biaya pendidikan untuk jenjang S1, S2, dan S3.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. KH. M. Mukri, M,Ag, menggarisbawahi bahwa peluang emas ini ditawarkan kepada putra-putri Indonesia, khususnya mereka yang merupakan warga Nahdliyin, untuk mengejar pendidikan tinggi di Eropa, dengan fokus utama pada Rusia. Beliau menyatakan bahwa saat ini, PBNU memiliki agenda global yang sangat luas, yang mencakup peringatan satu abad Nahdlatul Ulama dengan tema “Merawat Jagat, Membangun Peradaban.” Prof. Mukri menekankan pentingnya merawat lingkungan hidup untuk menjaga kelangsungan bumi dan bagaimana revolusi industri dan kecerdasan buatan telah mengubah paradigma masa depan yang tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Beliau juga memberikan apresiasi atas dukungan PBNU dalam memberikan rekomendasi dan support kepada putra-putri Nahdliyin yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke Eropa, termasuk Rusia.
Iqbalullah Azam Ramadhan, lulusan Master Hubungan Internasional dari Kazan Federal University, memberikan informasi lebih lanjut tentang peluang studi di Rusia. Universitas-universitas Rusia menawarkan beragam jenjang formal, seperti program sarjana, magister, doktorat, dan program spesialis selama 5 tahun. Selain itu, tersedia juga kursus singkat musim panas, pembelajaran Bahasa Rusia, pengembangan profesional, dan pelatihan kejuruan tambahan. Iqbalullah menyoroti bahwa terdapat 741 universitas yang tersebar di 82 wilayah di Rusia, mulai dari Kaliningrad hingga Vladivostok, yang menghadirkan lebih dari 400 bidang studi, mencakup ilmu alam, ilmu eksak, ilmu humaniora, hingga seni drama.
Kemudian, Aji Halim, lulusan Fisiologi dari Penza State University, menginformasikan bahwa program beasiswa ini diselenggarakan oleh Pemerintah Federasi Rusia melalui Rumah Rusia (PKR) di Jakarta. Setiap tahun, pemerintah Federasi Rusia memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk jenjang pendidikan S1, S2, S3, dan program spesialis selama 5 tahun. Program ini dimulai dengan program Bahasa Rusia di fakultas persiapan selama 1 tahun.
Amy Maulana dari Volgograd State University menekankan pentingnya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menempuh studi di Rusia. Seperti beasiswa lainnya, khususnya untuk program S3, penentuan bidang studi sangat tergantung pada riset yang kita lakukan. Setelah menemukan riset yang sesuai, kita dapat memilih bidang studi yang relevan.
Program beasiswa ini merupakan kesempatan emas bagi generasi muda Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas di Rusia, yang dikenal dengan sistem pendidikan tingginya yang terkemuka di dunia. Semua peserta diundang untuk memanfaatkan peluang ini dan mendaftar untuk beasiswa ini. Ini juga mencerminkan perkembangan positif dalam sektor pendidikan di Indonesia, khususnya dalam kerangka kerja NU yang semakin maju dan inklusif.
Dengan banyaknya kesempatan yang ditawarkan oleh Pemerintah Federasi Rusia, diharapkan bahwa generasi muda Indonesia akan terus berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan bangsa dan dunia internasional.