Yogyakarta, Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) bekerja sama dengan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan menggelar workshop Sistem Pendidikan (SISDIK) Tinggi. Acara ini dilangsungkan dari tanggal 28 – 30 Oktober 2023 di Hotel Grand Mercure Yogyakarta. Workshop ini dihadiri oleh Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag, sebagai Sekretaris Jenderal Kementarian Agama, Prof. Ainun Na’im, Ph.D, sebagai ketua LPTNU, Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag, yang merupakan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama, serta jajaran pengurus LPTNU lainnya. Workshop ini menjadi salah satu upaya dalam rangka membenahi sistem pendidikan khususnya pendidikan tinggi.
LPTNU sebagai lembaga yang mengelola Pendidikan Tinggi di bawah pengawasan PBNU memiliki peran penting dalam menyelaraskan visi dan misi NU dengan sistem pendidikan formal. Dengan 274 institusi Pendidikan tinggi yang berada pada payung hukum yayasan dan 27 lainnya yang berada pada payung hukum perkumpulan PBNU, potensi besar ini menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Hampir 300 ribu mahasiswa terdaftar dalam lembaga-lembaga tersebut.
Dalam workshop tersebut, Prof. Nizar Ali menyampaikan pentingnya kualifikasi seorang rektor. Ia juga menekankan perlunya memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan perguruan tinggi di lingkungan LPTNU. Diskusi pun membahas kemungkinan penyesuaian aturan kualifikasi ini dengan prinsip SISDIK yang telah dikembangkan oleh PBNU (SISDIK NU).
Prof. Ainun Na’im menyampaikan mengenai hubungan SISDIK NU dengan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya dalam konteks hak dan kewajiban warga NU terhadap Pendidikan. Diskusi melibatkan pertimbangan apakah Pendidikan dalam lingkungan NU harus mengikuti peraturan perundangan yang berlaku atau bisa mengembangkan sistem sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai NU.
Prof. Amin Suyitno mengapresiasi terhadap sistem yang diajukan oleh Prof. Nizar Ali. Meskipun demikian, ia menekankan perlunya diskusi lebih lanjut untuk memastikan bahwa SISDIK ini akan menjadi lebih komprehensif dan tetap sesuai dengan regulasi-regulasi SISDIK yang ada. Selain itu, ia mengingatkan bahwa menciptakan SISDIK yang sesuai dengan regulasi bukanlah tugas yang mudah, mengingat berbagai jenjang pendidikan sudah diatur dalam regulasi yang berlaku.
Semua diskusi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama dan menjadikan SISDIK sebagai sarana yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan daya saing Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama sehingga dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Selain itu, LPTNU juga diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan dunia industri, baik sektor jasa maupun sektor industri, dan terus memantau perubahan regulasi pendidikan tinggi.