Ahli teknologi informasi (information technology/ IT) se-Asia mengikuti Pasifik Python Conference Asia Pacific (Pycon Apac) 2024 di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Yogyakarta. Berlangsung 25 – 27 Oktober 2024, acara itu menjadi wadah tukar informasi para pengguna bahasa pemrograman Python.
Dalam pidato kuncinya, Python Advocacy Lead at Microsoft, Anthony Shaw mengaku kagum dengan anak-anak muda dalam konferensi ini. Mereka memiliki potensi besar pada masa depan. “Komunitas pyton di Indonesia sangat besar. Indonesia memiliki potensi sumber daya, terutama terkait bahasa pemrograman pyton,” terang dia dalam konferensi pers, Sabtu (26/10).
Konferensi tahunan komunitas Phython tingkat Asia Pasifik ini menghadirkan pembicara bidang IT, Internet of Things (IoT), kecerdasan artifisial (AI) dari 13 negara. Sementara jumlah peserta, diperkirakan mencapai 500 orang dari berbagai negara Asia Pasifik. Phyton merupakan piranti lunak pemrograman bahasa untuk berbagai kebutuhan. Generasi pertamanya diluncurkan tahun 1991 dan terus dikembangkan hingga kini.
Phyton Core Developer dan penasihat komunitas Pycon untuk Global PyLadies dan pengembang PyCascades, Mariatta Wijaya mengungkapkan bahwa konferensi tersebut membuka wawasan akan kapabilitas para pengguna Phyton di Indonesia. “Kamis sangat bersemangat untuk bertemu dengan komunitas Python di Indonesia dan membangun lebih banyak kolaborasi di sini,” terang dia.
Ketua Pelaksana Pycon ApacC 2024 sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNU Jogja, Moch Syamsiro menyampaikan, Python banyak digunakan karena mudah dipahami dalam aplikasi web, pengembangan perangkat lunak, ilmu data, dan mesin pembelajar. “Baru kali ini untuk pertama kalinya Pycon APAC 2024 diadakan di Indonesia,” terang dia. Syamsiro mengapresiasi langkah Python Indonesia yang menginisiasi kegiatan berskala internasional di UNU Jogja.
Smentara itu, Board of Directors, Python Software Foundation, yang juga pendiri PyLadies Bangkok, Georgi Ker menyatakan pentingnya memasyarakatkan bahasa pemrograman Python ke lebih banyak orang. “Masalah di Asia adalah mindset sebagian besar orang merasa bahwa hal-hal seperti coding, pyhton dsb adalah hal-hal yang sangat tinggi, yang tidak tersentuh orang awam. Padahal Pyton memiliki kesetaraan bagi setiap orang,” terang dia.
Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita menegaskan bahwa Pycon Apac 2024 sejalan dengan visi dari UNU Yogyakarta yang ingin fokus di isu-isu masa depan, termasuk Phyton di dalamnya. “Kami punya misi supaya kalangan santri banyak yang mempelajari hal-hal terkait stem, pyton, blockchain,” terang dia. Konferensi ini adalah upaya utk mempopulerkan pyton di komunitas besar NU.
Ia mengatakan, UNU Yogyakarta tidak akan berhenti pada penyelenggaraan Pycon Apac 2024. Ke depannya, ia berkeinginan agar UNU Yogyakarta bisa segera membuat kesepakatan dan merumuskan berbagai program kolaborasi dengan Phyton.
Kegiatan Pycon APAC 2024 diisi sekitar 80 sesi acara, dari seminar, lokakarya, diskusi panel, dan program hackaton. Selama kegiatan berlangsung, PyCon APAC 2024 di UNU Jogja juga menghadirkan displai purwarupa hasil karya anggota Python Indonesia yang dikolaborasikan dengan karya mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UNU Jogja.
Sumber : Para Ahli IT se-Asia Pasifik kumpul di UNU Yogyakarta (2024, Oktober 26) diakses pada Oktober 31, 2024 dari artikel ilmiah https://mediaindonesia.com/nusantara/712502/para-ahli-it-se-asia-pasifik-kumpul-di-unu-yogyakarta