Jakarta, 5 Desember 2024 — Rapat koordinasi Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dengan Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang berlangsung di Hotel Artotel Senayan, Jakarta, menekankan pentingnya penguatan budaya akademik dan relevansi digital dalam pengembangan kampus. Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA (Rais Syuriah PBNU), Prof. Ainun Na’im (Ketua LPTNU), Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin (Sekretaris LPTNU), serta jajaran pengurus dan pimpinan PTNU se-Indonesia baik dari unsur rektorat maupun unsur badan penyelenggara.
Dalam arahannya, Prof. Nuh menegaskan bahwa esensi membangun kampus terletak pada penguatan budaya akademik. “Kita tidak hanya membangun fasilitas fisik, tetapi yang lebih penting adalah menumbuhkan budaya akademik yang kuat. Kita bicara berdasarkan data, memahami substansi, membiasakan menulis, dan mendiseminasikan pengetahuan secara lintas batas,” ujarnya.
Realitas dan Tantangan PTNU
Dalam menghadapi tantangan era digital, Prof. Mohammad Nuh menyoroti beberapa poin penting untuk pengembangan PTNU:
Relevansi Program Studi
PTNU harus mengembangkan program studi yang relevan dengan perkembangan terkini, terutama yang terkait teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Diskusi atau “ngaji bareng” tentang AI perlu menjadi kegiatan yang dirancang khusus dan rutin sebagai upaya adaptasi ke era digital.
Akreditasi dan Infrastruktur
Fokus pada peningkatan akreditasi menjadi prioritas. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti ketersediaan dosen berkualitas dan infrastruktur yang memadai dianggap sebagai hal yang mendesak.
Kolaborasi Multi-Pihak
Kerjasama dengan kementerian, pemerintah daerah, perbankan, dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat modal dasar pengembangan PTNU.
Good Governance
Penguatan tata kelola yang baik dengan prinsip Zero Fraud, Zero Fault, serta semangat pembelajar sejati harus menjadi budaya di seluruh jajaran PTNU. Kolaborasi harmonis antara BPPTNU, yayasan, dan rektorat menjadi kunci keberhasilan.
Visi Ke Depan: Terus Tumbuh, Berkembang, dan Berdampak
Melalui rapat ini, seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk membawa PTNU menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya tumbuh secara kuantitatif, tetapi juga berdampak luas bagi masyarakat. Dengan mengedepankan budaya akademik, penguatan digitalisasi, dan sinergi yang solid, PTNU diyakini mampu menjawab tantangan zaman.
Perlu digarisbawahi, rapat koordinasi ini menjadi langkah penting bagi PTNU untuk terus berikhtiar menciptakan ekosistem pendidikan yang unggul dan relevan dengan tuntutan era digital. Langkah ini harus menjadi kesadaran semua pihak untuk menggerakkan sinergi antara unsur rektorat dan unsur badan pengelenggara. Di era global saat ini cenderung didominasi oleh postur VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) yang bercirikan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, kegaduhan, ambiguitas, dan kompleksitas yang menyentuh hampir semua aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Menyikapi situasi ini diperlukan kerja sinergi dan kolaborasi baik internal maupun eksternal keorganisasian. Kegagalan menciptakan sinergitas dan kolaboratif merupakan ketidakberhasilan tatakelola organisasi yang dapat berdampak pada runtuhnya kepercayaan yang tidak mudah membangunnya kembali.